Andika Perkasa, Melaju Sangat Pesat Menantu Hendropriyono Jabat KSAD
Channel Rakyat. Jenderal Andika Perkasa resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Mulyono yang akan pensiun pada Januari 2019.
Ia berdiri tegak dengan badan kekarnya untuk diambil sumpah oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (22/11).
Menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono itu kini dipercaya sebagai orang nomor satu di matra TNI AD. Suami Dyah Erwiyani, anak pertama Hendropriyono, ini sebelumnya menjabat panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sejak 23 Juli 2018.
Hendropriyono sendiri tercatat sebagai salah satu anggota tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014 lalu.
Andika Perkasa, pria kelahiran Bandung 21 Desember 1964 silam itu dikenal sebagai perwira militer yang memiliki karier cemerlang.
Lulusan Akademi Militer tahun 1987 itu mengawali kariernya dengan bergabung di satuan elit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sebagai komandan peleton.
Penerima Bintang Kartika Eka Paksi itu sudah malang melintang di Kopassus selama 12 tahun dengan menduduki berbagai jabatan. Jabatan terakhir Andika di Korps Baret Merah itu sebagai Danton 32 Grup 3/Sandha Kopassus di tahun 2002.
Semasa bertugas di Kopassus, Andika tercatat pernah melaksanakan berbagai operasi militer. Operasi Teritorial di Timor Timur pada tahun 1992, operasi bakti TNI di Aceh (1994) dan pernah bertugas dalam misi operasi khusus di Papua.
Tak hanya itu, ia pun pernah memimpin penangkapan pimpinan Al Qaeda, Omar Al-Faruq, di Bogor pada 2002.
Andika Perkasa, Laju Pesat Menantu Hendropriyono Jabat KSADAndika Perkasa saat menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Di sisi akademis Andika tak kalah moncernya. Ia tercatat sebagai lulusan terbaik Sekolah Staf Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) tahun 2000. Selain itu, dia juga sempat bersekolah di Harvard University, Amerika Serikat hingga meraih gelar Master of Science (MSc) dan Doctor of Philosophy (Phd).
Karier Andika pun makin 'perkasa' ketika mendapat promosi sebagai komandan Korem 023/Kawal Samudera di Sibolga dengan pangkat Kolonel di awal 2013.
Sejak itu, kariernya makin melejit. Pangkat Mayor Jenderal berhasil ia rengkuh hanya dalam waktu 11 bulan.
Terhitung sejak 8 November 2013, Andika diangkat menjadi kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) dan pangkatnya naik menjadi brigadir jenderal.
Lihat juga: KSAD Minta Purnawirawan Tak Manfaatkan Prajurit TNI di Pemilu
Dua hari atau tepatnya pada 22 Oktober 2014 setelah Joko Widodo dilantik menjadi Presiden RI ke-7, Andika mendapat promosi sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden. Bintang dua dengan pangkat mayor jenderal pun tersemat di pundaknya.
Alhasil, Andika tercatat menjadi orang pertama yang menyandang pangkat mayor jenderal di antara rekan sesama angkatannya di Akmil 1987.
Setelah mengawal Presiden Jokowi sekitar satu setengah tahun, Andika dimutasi menjadi Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada Mei 2016.
Lalu pada awal Januari 2018, Andika mendapat promosi kenaikan pangkat menjadi letnan jenderal dengan posisi Komandan Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI.
Selang tujuh bulan kemudian, Andika kembali mendapat promosi untuk menjabat sebagai Panglima Komando Strategis TNI AD (Pangkostrad).
Kini Andika mampu melengkapi empat bintang di pundaknya sebagai seorang jenderal di pucuk pimpinan tertinggi TNI AD.
Posisi KSAD yang dijabat Andika Perkasa kini menjadi posisi paling strategis. Sebab, posisi itu memiliki prospek kuat menjadi Panglima TNI berikutnya menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun dua tahun lagi.
Ia berdiri tegak dengan badan kekarnya untuk diambil sumpah oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (22/11).
Menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono itu kini dipercaya sebagai orang nomor satu di matra TNI AD. Suami Dyah Erwiyani, anak pertama Hendropriyono, ini sebelumnya menjabat panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sejak 23 Juli 2018.
Hendropriyono sendiri tercatat sebagai salah satu anggota tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014 lalu.
Andika Perkasa, pria kelahiran Bandung 21 Desember 1964 silam itu dikenal sebagai perwira militer yang memiliki karier cemerlang.
Lulusan Akademi Militer tahun 1987 itu mengawali kariernya dengan bergabung di satuan elit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sebagai komandan peleton.
Penerima Bintang Kartika Eka Paksi itu sudah malang melintang di Kopassus selama 12 tahun dengan menduduki berbagai jabatan. Jabatan terakhir Andika di Korps Baret Merah itu sebagai Danton 32 Grup 3/Sandha Kopassus di tahun 2002.
Semasa bertugas di Kopassus, Andika tercatat pernah melaksanakan berbagai operasi militer. Operasi Teritorial di Timor Timur pada tahun 1992, operasi bakti TNI di Aceh (1994) dan pernah bertugas dalam misi operasi khusus di Papua.
Tak hanya itu, ia pun pernah memimpin penangkapan pimpinan Al Qaeda, Omar Al-Faruq, di Bogor pada 2002.
Andika Perkasa, Laju Pesat Menantu Hendropriyono Jabat KSADAndika Perkasa saat menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Di sisi akademis Andika tak kalah moncernya. Ia tercatat sebagai lulusan terbaik Sekolah Staf Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) tahun 2000. Selain itu, dia juga sempat bersekolah di Harvard University, Amerika Serikat hingga meraih gelar Master of Science (MSc) dan Doctor of Philosophy (Phd).
Karier Andika pun makin 'perkasa' ketika mendapat promosi sebagai komandan Korem 023/Kawal Samudera di Sibolga dengan pangkat Kolonel di awal 2013.
Sejak itu, kariernya makin melejit. Pangkat Mayor Jenderal berhasil ia rengkuh hanya dalam waktu 11 bulan.
Terhitung sejak 8 November 2013, Andika diangkat menjadi kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) dan pangkatnya naik menjadi brigadir jenderal.
Lihat juga: KSAD Minta Purnawirawan Tak Manfaatkan Prajurit TNI di Pemilu
Dua hari atau tepatnya pada 22 Oktober 2014 setelah Joko Widodo dilantik menjadi Presiden RI ke-7, Andika mendapat promosi sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden. Bintang dua dengan pangkat mayor jenderal pun tersemat di pundaknya.
Alhasil, Andika tercatat menjadi orang pertama yang menyandang pangkat mayor jenderal di antara rekan sesama angkatannya di Akmil 1987.
Setelah mengawal Presiden Jokowi sekitar satu setengah tahun, Andika dimutasi menjadi Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada Mei 2016.
Lalu pada awal Januari 2018, Andika mendapat promosi kenaikan pangkat menjadi letnan jenderal dengan posisi Komandan Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI.
Selang tujuh bulan kemudian, Andika kembali mendapat promosi untuk menjabat sebagai Panglima Komando Strategis TNI AD (Pangkostrad).
Kini Andika mampu melengkapi empat bintang di pundaknya sebagai seorang jenderal di pucuk pimpinan tertinggi TNI AD.
Posisi KSAD yang dijabat Andika Perkasa kini menjadi posisi paling strategis. Sebab, posisi itu memiliki prospek kuat menjadi Panglima TNI berikutnya menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun dua tahun lagi.
Komentar
Posting Komentar